Kamis, 02 Juni 2011

Ceritaku di Timelines 2011


                Kemarin tanggal 27-29 Mei 2011, Biro Baruga KOSMIK mengadakan sebuah Pelatihan Jurnalistik, Timelines. Pelatihan Timelines yang diadakan oleh KOSMIK adalah sebuah kegiatan Pelatihan Jurnalistik yang diadakan rutin tiap tahunnya.
                Timelines kali ini diadakan di kediaman salah satu teman kami yang bernama Hajir Muis, bertempat di Jalan Sepakat No.73. sebuah rumah bercat hijau dan luas yang mampu menampung kurang lebih tiga puluh orang.
                Di hari pertama, kami peserta Timelines 2011 berangkat ke Lokasi sekitar pukul 15.10 dengan lama perjalanan kurang lebih tiga puluh menit. Setiba disana, kami disambut oleh beberapa panitia, ada Kak Titah dan Kak Pyonk, serta pemilik rumah saudara Hajir Muis.
                Pada pukul 17.15 acara pertama dilaksanakan, yaitu pembukaan kegiatan Timelines 2011 oleh Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Bapak Drs. Muh. Nadjib, M.Ed, Lib. Selesai pembukaan kami melanjutkan istirahat sejenak.
                Setelah istirahat, acara dilanjutkan tepat pukul 19.00, yaitu makan malam bersama. Selesai makan malam, acara di lanjutkan dengan materi yang di bawakan oleh Kak Debra. Kak Debra memberikan kami kertas yang di dalamnya terdapat wacana mengenai Menulis. Setelah kami di bagikan kertas tersebut, kami ditugaskan untuk membacanya.
                Selesai membaca wacana mengenai menulis, giliran kami diberikan tugas membuat tulisan apa saja yang kami ketahui tentang Menulis dan kami diberikan waktu selama tiga puluh menit. Terlihat seluruh peserta Timelines 2011 sangat antusias melaksanakan tugas pertama ini, termasuk saya Diah Rachmayanti.
                Tiga puluh menit berlalu, waktu untuk menulis selesai, tugas kami satu-persatu dikumpul. Tidak hanya sampai disitu, acara dilanjutkan dengan Rapat Redaksi. Dalam Rapat Redaksi kami di bagi menjadi tiga kelompok, dan saya mendapat bagian kelompok tiga. Di kelompok tiga saya bersama Andi Nurul Inayah, Kak Alvidha, Hajir Muis, dan Jung Muh. As’ad.
                Ketika kami melakukan Rapat Redaksi, saya dipercayakan oleh teman-teman menjadi Pemimpin Redaksi dari Buletin yang akan kami buat, yaitu Buletin Warta Pasar dengan Tagline Berisi dan Akurat. Dalam rapat redaksi yang kami buat, kami membagi-bagi tugas tiap orangnya, akan tetapi secara keseluruhan kami tetap bekerja sama menyusun buletin kami.
                Waktu menunjukkan pukul 00.00, rapat redaksi yang kami lakukan akhirnya selesai juga. Tampak wajah-wajah yang penuh rasa kantuk di tiap peserta Timelines kala malam itu. Namun, berbeda denganku, mataku masih dengan segarnya melirik kesana-kesini dan memikirkan apa yang akan kami isi dalam buletin kami, akan tetapi salah satu senior saya menegurku untuk segera beristirahat.
                Dan saya memutuskan untuk kekamar dan beristirahat karena besok paginya saya harus mencari berita tepat pukul 07.00. akan tetapi mata ini tidak dapat lagi tertutup karena saya mempunyai kesibukan tersendiri di malam itu.
                Matahari kini mulai muncul dari tempat persembunyiannya, angka-angka pada jam tanganku yang masih terpakai dengan indahnya pada lenganku membentuk angka 05.30, sudah pagi ternyata, namun mata ini masih dengan gagahnya terbuka lebar menatap dunia. Waktunya untuk bersiap-siap sebelum peliputan.
                Kelompok kami mendapat sedikit keringanan karena lokasi yang kami dapatkan adalah pasar, dan kelompok kami mengambil akses terdekat dari lokasi yaitu Pasar Karuwisi. Pada saat itu salah satu anggota kelompok kami Kak Alvidha kesehatannya sedikit terganggu, dan kami menyarankan agar Kak Alvidha untuk beristirahat saja dirumah, dan kami bangga dengan Kak Alvidha, meski kesehatannya terganggu, tugasnya sebagai Layouter tidak diabaikannya. Dan anggota lainpun melanjutkan tugasnya.
                Pagi itu kami di dampingi oleh Kak Rizka 08, Kak Mimi 08, dan Kak Sari 09. Setiba di Pasar Karuwisi kami membagi dua kelompok dalam pencarian berita. Kelompok pertama ada saya dan nununk, dan kelompok berikutnya ada hajir dan jung. pada kelompokku, banyak hal menarik yang kami dapatkan, ada Saudara Asri peyandang Hydrocepalus.
Asri, 28. penyandang Hydrocefalus. Pasar Karuwisi.

                Asri, 28 tahun waktu itu kami angkat sebagai profil pada buletin kami. Kami menganggap saudara Asri memiliki kelebihan, kelebihan yang terdapat dalam dirinya, yaitu sebuah semangat besar untuk menghidupi keluarganya. Tidak hanya di pasar sebagai pengemis, dia juga berprofesi sebagai tukang becak. Dengan semangatnya, dia mampu memberikan nafkah kepada ibu.nya yang kini terbaring lemah karena sakit dan menyekolahkan adiknya di sebuah sekolah dasar. Dia harus melakukan itu sejak di tinggal oleh ayahnya beberapa tahun yang lalu.
                Selesai melakukan peliputan, tepat pukul 10.30 kami kembali ke lokasi. Kami beristirahat sebentar dan harus melanjutkan untuk mengerjakan berita kami karena deadline menanti tepat pukul 18.00. Karena kelalainku, akibat begadang semalam, saya tertidur yang ternyata tugas yang menumpuk sedang menungguku. Pada pukul 13.15 saya baru saja tersadar dalam tidurku tadi, dan dengan segera saya harus melaksanakan tugasku yang tertunda tadi.
                Waktu terus berlalu, terlihat pada jam dinding jarum panjang tepat berada di angka dua dan jarum kecilnya tepat berada di angka lima, lima puluh menit lagi, terdengar sirine peringatan dari panitia, DEADLINE!!!!! Kami mencoba untuk tetap tenang, terdengar dari aula, Kak Nendeng selaku steering waktu itu marah karena tidak ada satupun dari ketiga kelompok yang menyelesaikan buletin. Dan kami tiga kelompok, peserta Timelines 2011 gagal terbit. Sebagai hukumannya, kami ditugaskan ketiga kelompok digabung menjadi satu redaksi dan menerbitkan satu buletin lagi.

To be Continued ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar